WELCOME GUYS

YOU ARE MY DESTINY

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Minggu, 15 Oktober 2017

Ada Cinta di Ketinggian 2

Haiiiiii
Udah lama banget nih gua ga coret-coret diblog. Yuuu ah, gua mau lanjutin cerita terakhir gua. Check it out .....

Terakhir gua menyudahi tulisan kemarin saat gua udah nemuin akun sosmednya doi kan yaa? Nah, mulai dari situ lah komunikasi gua berjalan sama doi.
Gua sama dia pun ngerencanain naik gunung bareng lagi, yaaa singkat cerita akhirnya gua bisa tuh naik gunung lagi bareng dia, waktu itu gunung yang kita tuju itu gunung Slamet di Jawa Tengah.
Tanggal 18 Juli 2016 gua dan yang lainnya udah standby di stasiun, kereta kita berangkat jam 11 malam.
Setelah sekian lama, akhirnya gua ketemu lagi sama dia, orang yang udah berhasil bikin hidup gua ga tenang karena harus terus merindukannya *eaaaaa.

Di kereta ternyata gua satu kursi sama dia, seneng banget! udah berkhayal yang indah-indah deh pokoknya. Eh, tapi apalah dayaku setiap keinginan emang ga selalu harus jadi nyata kan yaa. Dia lebih milih duduk di depan gua, sebel tapi gimana? ga mungkin juga kalo gua larang. huhuhuhu

Oke, masalah dia pindah tempat duduk ini ga usah diperpanjang yaa. singkat cerita gua dan rombongan sampe nih di Basecamp Bambangan. Seperti biasa setiap sampe BC kita pasti packing ulang, untuk memastikan ga ada alat atau perlengkapan yang tertinggal dan sekalian juga pembagian tugas bawa logistik.

Di pendakian kali ini gua ga terlalu deket sama dia, mungkin karena jumlah orang yang ikut banyak. Gua bisa bercanda dan ngobrol sama dia yaa kalo kita lagi pada break aja.
Inget banget, waktu itu dia yang paling bawel ngingetin gua untuk ga tidur saat break. haha maklum gua pelor kalo udah nemu lahan luas ditambah sandaran pohon yang nyaman banget, meski tak senyaman pundaknyaaa *eeeaaaaa hahaha

Ga ada hal spesial sih yang dia tunjukin ke gua, yaa karena mungkin dia emang cuma menganggap gua sebagai temen biasa aja. Dari sini gua udah mulai mikir, perasaan ini pasti ga akan bersambit, eh bersambut maksudnya hihi

Tapi sekuat apapun otak gua untuk ga meneruskan perasaan ini tetep aja hati ini ga pernah mau nurut. selalu dan selalu, kepikiran dia lagi dia lagi.

Setelah pulang dari pendakian Gunung Slamet ini, gua sama dia jadi makin sering treveling bareng.
dimulai dari bulan Agustus 2016, kita ngadain camping ceria di Gunung Lembu Purwakarta. Setelah itu bulan Oktober 2016 kita mantai barteng di Pantai Sawarna, Banten. Dan dibulan Desember 2016, kita melakukan pendakian ke Gunung Rinjani di Lombok.

Namun sayang, dari sekian banyak perjalanan yang udah kita lewati bersama tak ada satupun hal yang mampu membawa dia lebih dekat denganku. Kita seolah sama-sama saling diam dan membisu, tak jarang saling canggung. Mungkin dia tahu tentang perasaan ini tapi enggan untuk membahasnya lebih jauh. Gua selalu berharap, esok atau lusa kita bisa duduk berdua dan membicarakan tentang kita. Tentang perasaan yang mungkin hanya sebatas rasa, tentang cinta yang takkan pernah sempurna tanpa sambutnya. yaaa semoga saja saat itu akan segera tiba. Setidaknya gua jadi punya alasan untuk benar-benar berhenti memupuk rasa ini.

Duuuuhhh, melow kan tuh. Iyaa sih ini bukan kisah cinta yang bahagia di akhir cerita. Tapi kisah ini juga belum berakhir kok. gua sama dia yaa udah kaya temenan aja gitu, naik gunung bareng traveling bareng. Ya itu lebih dari cukup sih buat gua seenggaknya gua bahagia merangkai kisah perjalanan bersamanya. hehehe

Udah yaa, cerita tentang dia cukup sampai disini aja. Sebab sebentar lagi dia mau halalin anak orang huhu, dan gua udah ga boleh lagi berharap apapun darinya.
Setelah ini gua bakal buka lembaran baru untuk kisah cinta gua. Mungkin yang berawal dari pendakian juga atau malah berawal dari pertengkaran-pertengkaran kecil antartetangga. Aih, siapapun dia yang nantinya akan merangkai kisah cinta dengan gua, gua harap itu adalah ketetapan yang terindah dari sang Maha pencipta :)


See you guys dicoret-coretan gua selanjutnyaaa ~

Kamis, 11 Agustus 2016

Ada Cinta di Atas Ketinggian

Hai....
Sekian lama gua gak posting di blog ini, kangen juga sih.
banyak banget pengalaman yang udah gua lewati selama ini...

Salah satu nya moment di Desember lalu.
Oke guys sesi curhat nya gua mulai yaaa :D

Berawal dari tanggal 23 Desember 2015. Malam itu gua dan rombongan menunggu bus untuk tujuan Boyolali, kita berencana untuk pergi ke sana tepat nya untuk melakukan pendakian Gunung Merbabu di Jawa Tengah.
Setelah sampai di pool bus, kita masih menunggu beberapa orang yang juga akan ikut gabung dalam pendakian ini.
gak lama kemudian yang ditunggupun hadir, yap dua orang dengan bawaannya yang seperti kulkas datang menghampiri kami.
kami saling berkenalan, namun seinget gua salah satu dari dua orang itu ga kenalan ama gua hahaha

nah, orang yg tidak mengenalkan dirinya ini lah yang akan menjadi tokoh utama dalam sesi curhat kali ini.
singkat cerita akhirnya kita masih menunggu bus yang tak kunjung datang, entah dimana keberadaan bus itu.
saat-saat nunggu bus itulah perhatian gua mulai mengarah pada sosok seorang yg belom gua kenal namanya itu.... hahaha
ah curi-curi pandang sedikit lah, tapi tetep aja gua ga berani nanya namanya. :D
Akhirnya bus nya pun tiba dan kita langsung naik ke atas bus dan mencari tempat yg nyaman untuk bersandar.

Sekitar pukul 04.00 pagi kita sampai disalah satu rumah penduduk yg kita jadikan basecamp. pagi itu gua lihat orang yg menarik perhatian gua itu tertidur lelap, mungkin dia lelah hahaha.

oke pendakian pun dimulai pukul 08.00 WIB awal pendakian sih belom ada kesan spesial sama sekali sama itu orang, cuma yaa gua perhatiin dia selalu jalan dibelakang gua yaa mungkin karena gua cewe jadi dia takut gua ketinggalan kali yaa. dalam proses mendaki itu kita sekelompok banyak bercanda sambil melepas lelah. dan sambil istirahat gua makan roti dan dia ternyata bawa keju kesukaan gua, yaaa walaupun keju itu harus diiri-irit hahaha makasih yaa keju nya :D

perjalanan menuju Sabana I pun dimulai, fisik gua mulai kelelahan. dan tiba-tiba gua denger suara yg nawarin buat makan madu rasa yg dia bawa, yaa gua maulah hahaa
akhirnya kita pun sampai di camp area Sabana I. kita mendirikan tenda disana. setelah tenda jadi kita pun masih sering bercanda. dan yang pasti sih curhat-curhat lucu dalam tenda. tanpa disangka suara yg mulai gua kenal nyamber begitu aja " Et yaa curhat mulu " sambil terdengar suara tawa nya.

Oke malem itu pun berlalu dan pagi pagi sekali kita bangun untuk summit ke pucak gunung Merbabu.
seperti biasa orang itu selalu jalan di belakang. kalo dalam dunia pendakian sih dinamakan sweeper hihih tapi ini bukan sweeper yg ada di Dora yaa :D

Akhirnya kita pun sampai puncak, menikmati keindahan ciptaan yang maha kuasa. singkat cerita kita pun langsung melakukan perjalanan turun. nah, diperjalanan turun itulah gua lebih deket sama tuh orang. yaaa bukan deket yang gimana-gimana yaa, cuma sekedar turun berduaan aja sebab temen-temen yg lain masih ada yg dibelakang dan ada juga yang duluan karena mules. duuuuhhh, kan jadi hampir salting gua. hahaah

ga jelas sih kenapa gua bisa menaruh perhatian yang lebih ke orang itu, oh iya selama kita dihutan berdua itu gua pun belom tau nama aslinya. bahkan setelah kita balik ke jakarta gua masih tetep belom tau nama dia.
aneh sih, tapi setelah di jakarta gua ga bisa berhenti mikirin dia, keinget masa masa di gunung bareng dia. inget senyum nya dia yg khas banget dan inget banget sama carrier nya yang super duper berat sampe dia sempet ngeluh ke gua kalo pundaknya sakit. hahha siapa suruh yaa kulkas dua pintu dibawa-bawa :D

cerita ini belom selesai loh, gua aja belom tau namanya. tapi gua tidak patah arang untuk cari tahu tentang dia. sampe akhir nya gua dapet facebooknya dia daaaaaaaannnnnn.................................


Nanti dilanjut yaaaa.
tenang, sampai pada tulisan ini gua update, gua udah tau kok nama dia dan udah lumayan tahu banyak tentang dia :D

Sabtu, 28 Februari 2015

Berubah

Entah sejak kapan aku mulai sadar kalau ada yang lain dengan sikapmu. Tak pernah seperti dulu lagi. Tak pernah menyebut namaku lagi dan tak pernah bercanda bersamaku lagi. Mungkin saat kau mulai menyukai gadis itu dan kau mulai membenciku. Percayalah aku tak pernah menghalangi segala sesuatu yg kau putuskan. Itu sepenuhnya ada ditanganmu.
Aku tak tahu dimana letak kesalahanku hingga saat ini kau berubah. Berubah menjadi sosok yang tak ku kenal.
Kembali lah seperti yg dulu ku kenal. Aku merindukan saat saat dulu. Saat tak ada yg mengganggu kau dan aku. Saat kita dengan nyamannya bergurau tanpa ada suatu penghalang. Saat semua nya baik baik saja. Saat kau begitu sering menyebut namaku. Saat kau selalu ada untuk menghiburku. Aku merindukan semua hal itu.
Aku ingin seperti dulu. Saat ini hanya kehancuran yg ku dapat, hanya kesedihan yg ku rasa. Apa kau pernah menyadarinya? Air mata yg kau lihat itu jatuh untukmu. Untukmu yg telah berubah jauh dari yg dulu ku kenal.

I LOVE YOU MORE !

Rabu, 04 Februari 2015

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita X

Hari pengumuman kelulusan pun tiba. Seluruh siswa telah siap mendengar pengumuman. Dan hasilnya sungguh menakjubkan. Seluruh siswa SMKN 3 lulus 100%.
"Yeeeeeee alhamdulillah." Sorak sorai siswa siswi dengan penuh syukur.
"Dan peraih nilai Ujian Nasional tertinggi di SMKN 3 adalah........." Saat salah seorang guru akan mengumumkan peraih nilai tertinggi suasana pun menjadi hening.
"Dia adalah Aliya Azzahra dari kelas 3 AK 1. Kepada Aliya silahkan naik ke atas panggung."

"Alhamdilillah." Ucap Aliya.
"Selamat ya Al." Ucap Dian.

Acara pengumuman pun telah selesai. Namun sampai saat ini Aliya belum juga melihat Ivan.
"Ivan mana ya yan?" Tanya nya pada Dian.
"Aku tak tau."
"Aku di sini." Suara Ivan terdengar dari balik panggung.
Aliya dan Dian pun menghampirinya.
"Kamu kemana aja Van?" Tanya Aliya
"Aku disini dari tadi. Selamat ya Al." Ucap Ivan
"Makasih Van, ini juga karena kamu yg udah nolong aku." Ucap Aliya
"Aku mau jujur sama kamu Al, tentang apa yg aku rasa selama ini." Ucap Ivan.
"Apa Van?"
"Sejak pertemuan pertama kita yg tak menyenangkan itu aku menyukaimu terlebih saat aku telah mengenalmu aku semakin menyukaimu. Aku baru bilang sekarang karena aku yakin ini saat yg tepat." Jelas Ivan.
"Aku juga menyukaimu." Jawab Aliya
"Sungguh?" Tanya Ivan memastikan
"Iya, tapi aku mau kamu fokus sama kuliah kamu ya Van. Aku pun sama. Aku akan selalu bersama kamu. Mendampingimu setiap belajar. Biar bagaimanapun kita harus tetap meraih cita cita kita." Jelas Aliya
"Iya Al. Aku akan serius kuliah. Makasih ya Al. Kamu yg udah membuat aku menjadi lebih baik." Ucap Ivan.
"Nah, kan kalian cocok. Selamat ya Al, Van. Aku ikut bahagia."
"Terima kasih Yan." Sahut Ivan dan Aliya bersamaan.

Mulai hari itu dan seterusnya Aliya menjalani hidupnya dengan baik. Meski banyak ujian yg menghampiri Ia tetap berjuang dan semangat untuk meraih cita citanya.

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita IX

Betapa bahagia nya Aliya melihat sang Ayah telah sembuh dari stroke nya. Aliya semakin bersemangat untuk menghadapi Ujian Nasional. Hari ini adalah hari terakhir sebelum ujian dimulai.

"Ayah, Ibu besok Aliya akan menghadapi Ujian Nasional. Aliya mohon doa ya yah, bu." Ucap Aliya
"Kami akan selalu mendoakanmu nak." Ucap Ayah Aliya
"Kamu anak baik, rajin, pandai. Pasti Allah pun akan menolong mu sayang." Ucap sang ibu seraya mencium kening Aliya
"Ayah minta maaf yaa Aliya, hampir 7 bulan ini Ayah selalu merepotkan mu sehingga kamu harus berjuang demi tetep untuk sekolah." Ucap Ayahnya sambil memeluk Aliya.
"Aliya tak apa yah, ini adalah pengalaman berharga bagi Aliya. Aliya janji akan tetap menjadi anak yg berguna bagi kalian. Dan ayah tau sekarang muridku semakin banyak yah. Sebentar lagi Aliya akan menggapai cita-cita Aliya." Ucap Aliya.
"Kamu hebat nak. Kami bangga memilikimu." Ucap Ayah yg diiringi oleh senyum sang Ibu.

*Hari yg menegangkan itu pun telah berlalu, kini seluruh siswa SMA tinggal menunggu hasil dari ujian yg dijalani selama tiga hari ini.
"Semoga hasilnya memuaskan yah." Ucap Dian
"Amin" sahut Aliya dan Ivan bersamaan.
"Hehe, kamu mau ngapain Al setelah ini?" Tanya Ivan
"Aku mungkin akan melanjutkan ke perguruan tinggi aku mau ngambil jurusan pendidikan. Lagi pula pendapatanku dari mengajar privat sudah sangat cukup dan sekarang Ayah pun sudah mulai bekerja lagi." Ucap Aliya
"Amin, kamu pasti bisa. Semangat yaa guruku." Ucap Ivan
"Amin, oh iya Van. Kamu gak mau menyatakan sesuatu ke Aliya?" Tanya Dian seraya menggoda Ivan.
"Mau ngomong apa Van?" Tanya Aliya penasaran.
"Ah, tidak Al. Dian hanya sembarangan bicara." Sangkalnya
"Oh, yasudahlah." Sahut Aliya
Dian hanya tersenyum melihat tingkah Ivan yg kebingungan mencari Alasan. Sedangkan Aliya tak ingin berprasangka apapun.

~ BERSAMBUNG

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita VIII

"Maksudku, kamu menjadi guru privatku. Dari pada kamu terus bekerja disini. Coba kamu fikirin kamu bakal gak fokus nanti. Kalo kamu jadi guru privatku kan kamu bisa sekalian belajar dan mendapat gaji." Jelas Ivan
"Kamu benar sih Van, lagipula menjadi guru adalah cita-citaku." Ucap Aliya
"Jadi kamu setuju Al?" Tanya Ivan untuk mendapat klarifikasi.
"Iya, tapi aku harus bicara pada pak Reno dulu."
"Saya setuju Aliya. Saya sangat senang kalau kamu mau mengajarinya." Ucap pak Reno yg sudah berada di belakang Aliya dan Ivan
"Makasih pak." Ucap Aliya
"Maaf ya ka atas segala sikapku selama ini. Ivan janji bakal jadi orang yg membanggakan buat kaka." Ucap Ivan sambil memeluk Reno.
"Iya Van, kaka seneng kamu mau berubah." Jawab Reno

Keesokan harinya Aliya sudah resmi menjadi guru privat Ivan. Aliya pun tak perlu susah payah lagi membagi waktu nya untuk belajar dan bekerja di restaurant itu. Dan keadaan Ayah Aliya semakin membaik.

"Seminggu lagi kita akan menghadapi Ujian Nasional." Ucap Dian yg memang selalu ikut belajar bersama Aliya dan Ivan.
"Iya, aku yakin kita pasti lulus. Dan aku yakin kali ini nilaiku akan jauh meningkat dari sebelumnya." Ucap Ivan
"Iya pasti Van, ini kan berkat gurumu itu." Ucap dian seraya melirikku.
"Iya, makasih yaa Al."
"Ah, tak usah berlebihan begitu. Itu semua kan berkat kerja keras kalian juga dan pastinya atas kehendak Allah juga." Jelas Aliya.
"Kau memang hebat Al. aku kagum padamu." Ucap Ivan.

*Di rumah Aliya

Sepulang mengajar di rumah Ivan tadi, Aliya pun duduk di kursi depan tv. Iya memejamkan mata sesaat namun sesuatu memaksa mata nya untuk kembali terbuka.
"Ayah?" Betapa terkejutnya Aliya saat melihat Ayahnya telah bisa berjalan lagi.
"Ayah sembuh nak." Ucap Ayahnya
Aliya pun langsung memeluk Ayahnya. Ibu dan adiknya hanya bisa terharu melihat adegan itu.
Betapa bersyukurnya mereka, karena keadaan keluarganya berangsur angsur membaik.

~ BERSAMBUNG

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita VII

"Maaf aku gak bisa ikut. Aku harus cepat pulang" ucap Aliya.
"Kamu ada apa sih Al? Setiap kita mau belajar kelompok di luar pasti kamu gak bisa?" Tanya Dian.
"Aku tak apa. Sudah ya. Daaahhh." Jawab Aliya sambil menjauh dari Dian. Dian semakin penasaran akan sikap Aliya. Namun ia mencoba untuk mengerti keadaan temannya itu.

*Di tempat Aliya bekarja

"Sudahlah, jangan sok peduli padaku !" Teriak seseorang di sebuah ruangan.
"Aku hanya ingin kamu menjadi lebih baik." Sahut seseorang lainnya.

Aliya mendengar hal itu. Ia pun bertanya pada karyawan lainnya.
"Ada apa sih itu mba?" Tanya nya.
"Biasa, pak bos dan adiknya bertengkar lagi." Jawab salah satu karyawan

Aliya mengangguk dan berpikir, apa dia adalah adik dari Pak Reno yg pernah diceritakan waktu itu.

Saat Aliya tengah membawa piring kotor tiba tiba ada yg menabraknya.
"Aw.... Oh ya ampun" ucap Aliya yg kaget melihat piring piring itu pecah.
"Aliya?"
"Ivan?" Aliya makin terkejut dan berusaha untuk menghindar. Namun saat ia akan pergi, Ivan menarik tangan Aliya.
"Sedang apa kamu di sini." Tanya Ivan
"Hmm, gpp." Jawab Aliya.
"Ayo ikut aku, aku mau bicara." Ajak Ivan yg langsung menarik Aliya tanpa mendengar jawaban Aliya.

"Jelaskan padaku apa yg kamu lakukan disini? Tanya Ivan.
Karena tak ada pilihan lain akhirnya Aliya menceritakan semuanya kepada Ivan.
"Oh, jadi ini alasan kenapa kamu aneh belakangan ini."
"Iya, maaf yaa. Tapi kamu juga sedang apa disini?" Tanya Aliya
"Aku habis bertemu kakakku."
Aliya pun mengerti sekarang bahwa Ivan adalah adik Pak Reno.

"Kenapa sih kamu selalu bertengkar dengan kakakmu? Tanya Aliya.
"Sejak orang tua kami tiada aku merasa tak berguna. Aku tak bisa melakukan apapun dengan baik, aku tak bisa menjadi sempurna seperti ka Reno. Dia selalu saja memaksaku dan bersikap tegas padaku. Namun belakangan ini dia menjadi sok peduli padaku." Jelas Ivan
"Kau tak perlu menjadi sempurna, pak Reno sangat menyayangimu. Dia hanya ingin kamu berhasil. Bukan untuk dirinya namun untuk dirimu sendiri Van. Coba deh kamu mengerti tentang sikapnya. Ia ingin kamu sukses." Ucap Aliya

Sepertinya Ivan tergugah dengan pernyataan Aliya. Ivan terus berpikir dan pada satu titik akhirnya ia mengerti bahwa Reno memang benar.

"Kau benar Al. Mulai hari ini aku akan berubah. Mau kah kau membimbingku untuk belajar?"
"Maksudmu?" Tanya Aliya

~ BERSAMBUNG