* Di rumah Valen
" Pah, salahkah aku bila aku tetap bersama Davi?" Tanya Valen kepada papahnya.
" Kenapa kau betanya seperti itu? mengapa kau jadi ragu seperti ini?" Tanya papah Valen heran.
" Aku merasa aku berada di tempat yang salah. Ayunda dan Davi saling mencintai pah." Ungkap Valen.
" Mana mungkin sayang. Mereka adalah sahabat karib sejak dulu. takkan mingkin ada cinta diantara mereka." Jelas papanya
" Tapi cinta jelas terpancar adanya pah."
" Sudahlah. Kau jangan berfikir yang tidak-tidak. Hari pertunanganmu sudah semakin dekat. Percaya pada papah, Davi adalah masa depanmu nak." Nasihat Papah Velen terhadap Valen.
" Baik Pah, semoga ini adalah jalan yang terbaik untuk kami." Ucap Valen.
* Sebulan menjelang pertunangan Davi dan Valen, mereka berdua pun sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Dan pada pagi yang cerah ini Davi dan Valen berencana untuk mencari pakaian yang akan mereka kenakan di pertunangan mereka.
Dalam perjalanan menuju ke tempat yang mereka tuju sesuatu yang tak disangka pun terjadi. Kecelakaan itu terjadi begitu cepat dan tak terduga.
* Di rumah sakit
" Valen...." Panggil Davi setengah sadar.
" Davi?" Ucap Papah Valen dan Ibu Davi yang sejak kecelakaan itu menemani Davi di rumah sakit.
" Bagaimana keadaan Valen Pah, Mah?
" Valen tak dapat terselamatkan Dav." Jelas Papah Valen menahan tangis.
Davi tersentak dan tak dapat berkata apa-apa. Ia tidak percaya bahwa Valen akan meninggalkannya begitu cepat.
Dengan segenap kemampuan Davi berusaha tegar. Ia dan keluarga Valen pun memakamkan jasad Valen. Di pemakaman Davi tak dapat menahan air matanya. butir-butir halus itu terus tumpah membasahi pipinya.
" Selamat tinggal sayang." Ucapan sayang terakhir Davi sebelum Ia meninggalkan pemakaman Valen.
~ BERSAMBUNG
" Pah, salahkah aku bila aku tetap bersama Davi?" Tanya Valen kepada papahnya.
" Kenapa kau betanya seperti itu? mengapa kau jadi ragu seperti ini?" Tanya papah Valen heran.
" Aku merasa aku berada di tempat yang salah. Ayunda dan Davi saling mencintai pah." Ungkap Valen.
" Mana mungkin sayang. Mereka adalah sahabat karib sejak dulu. takkan mingkin ada cinta diantara mereka." Jelas papanya
" Tapi cinta jelas terpancar adanya pah."
" Sudahlah. Kau jangan berfikir yang tidak-tidak. Hari pertunanganmu sudah semakin dekat. Percaya pada papah, Davi adalah masa depanmu nak." Nasihat Papah Velen terhadap Valen.
" Baik Pah, semoga ini adalah jalan yang terbaik untuk kami." Ucap Valen.
* Sebulan menjelang pertunangan Davi dan Valen, mereka berdua pun sibuk untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Dan pada pagi yang cerah ini Davi dan Valen berencana untuk mencari pakaian yang akan mereka kenakan di pertunangan mereka.
Dalam perjalanan menuju ke tempat yang mereka tuju sesuatu yang tak disangka pun terjadi. Kecelakaan itu terjadi begitu cepat dan tak terduga.
* Di rumah sakit
" Valen...." Panggil Davi setengah sadar.
" Davi?" Ucap Papah Valen dan Ibu Davi yang sejak kecelakaan itu menemani Davi di rumah sakit.
" Bagaimana keadaan Valen Pah, Mah?
" Valen tak dapat terselamatkan Dav." Jelas Papah Valen menahan tangis.
Davi tersentak dan tak dapat berkata apa-apa. Ia tidak percaya bahwa Valen akan meninggalkannya begitu cepat.
Dengan segenap kemampuan Davi berusaha tegar. Ia dan keluarga Valen pun memakamkan jasad Valen. Di pemakaman Davi tak dapat menahan air matanya. butir-butir halus itu terus tumpah membasahi pipinya.
" Selamat tinggal sayang." Ucapan sayang terakhir Davi sebelum Ia meninggalkan pemakaman Valen.
~ BERSAMBUNG