Pages

Senin, 06 Oktober 2014

Penyesalan Seorang Mantan (Part#6)

Dilanjut yuk..

"Al, Ana!" Panggil Dicky dengan nada lemas
"Lo udah sadar Ky?" Tanya Ana senang
"Gua minta maaf Na, gua tau gua salah, gua benar-benar menyesal udah ngelakuin kesalahan itu, gua mohon lo maafin gua ya, gua gak akan bisa tenang kalau lo gak maafin gua!" Jelas Dicky terbata-bata
"udah lah, gua udah lama maafin lo!" Jawab Ana
"Makasih ya Na, gua memang bodoh karena gua nyia-nyiain lo!"
"udah lah, lupain semua itu, sekarang yang penting lo harus sembuh!" Pinta Ana
"Iya, oiya Al gua mohon lo jagain Ana dengan baik ya, jangan sampe lo ngerasain penyesalan yang begitu dalam kaya gua!" Saran Dicky 


"Tenang Ky, gua akan menjaga Ana baik-baik, karena gua sayang sama dia, dan gua gak akan ngelakuin kesalahan yang pernah lo lakuin!" Ucap Al
"Kalian saling kenal?" Tanya Ana bingung
"Iya, Dicky teman SMP aku, tapi saat SMA dia pindah ke luar kota." Jelas Al
"Iya Na, Al benar!" sambung Dicky

"Selamat Tinggal Na. Gua sayang Lo !" Kata terakhir yang keluar daru mulut Dicky.

Dicky meninggal dunia saat Ia telah manyampaikan rasa penyesalannya terhadap Ana.

* Beberapa bulan setelah kepergian Dicky, Ana selalu saja murung bahkan Ia tak pernah memberi kabar kepada Al, di telpon pun handphone nya tidak aktif. Sampai suatu ketika Al merasa dia harus menemui Ana dan mencari tau keadaan Ana ..
 

Tingnong.. Tingnong
 

"Iya sebentar" Terdengar suara dari dalam rumah..

"Assalamu'alaikum tante" Sapa Al.

"Wa'alaikum salam nak Al. Mau bertemu Ana ya?" Tanya Mamahnya Ana
"Iya tante, Ana ada?" Al balik bertanya
"Ada, silahkan masuk. Sudah beberapa bulan ini Ana selalu saja murung. Tante jadi khawatir dengan keadaannya" Curhat Mama Ana


"Mungkin Ana masih merasa kehilangan tante" Tebak Al
"Mungkin saja, oiya Ana lagi berada di taman belakang, Tante harap dengan kehadiran nak Al, Ana bisa kembali tersenyum dan semangat lagi seperti dulu." Harap Mama Ana
"Baik tante, saya akan berusaha untuk membuat Ana senyum lagi, tante tenang saja ya." Ucap Al sambil melangkah menuju taman belakang rumah Ana. Sesampai di taman Al mendapati Ana tengah duduk sendiri dengan pikiran yang kosong, Al pun tak tega jika Ia harus melihat wanita yang dicintainya seperti ini. Hingga akhirnya Al mempunyai satu ide yang menurutnya mampu mengembalikan senyuman Ana.

 

Apakah kiranya yang akan Al lakukan untuk Ana?

Tunggu kisah selanjutnya ya .


~ BERSAMBUNG

0 komentar:

Posting Komentar