Pages

Rabu, 04 Februari 2015

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita VI

*Di sekolah
Pagi itu Aliya datang sedikit terlambat. Dengan lari terpogoh pogoh Aliya memasuki kelas. Untung saja saat itu guru belum datang. Aliya langsung duduk dan menenangkan nafasnya.
"Tumben sekali kamu telat Al?" Tanya Dian.
"Iya, ada sesuatu." Jawabnya singkat.
"Ada apa sih?" Tanya Dian penasaran
"Tak apa, sudahlah tak usah dibahas." Jawab Aliya.
Dian masih penasaran saat ia ingin bertanya kembali tiba tiba
"Bagaimana Al keadaan Ayahmu?" Tanya Ivan.
"Baik kok." Jawab Aliya
"Ayahmu kenapa Al? Ada apa sih? Kamu gak mau cerita ama aku? Kamu gak nganggep aku sahabat kamu?" Tanya Dian yg sudah tak sabar lagi.
"Bukan begitu Dian. Baiklah baiklah." Akhirnya Aliya menceritakan tentang hal yg terjadi pada Ayahnya. Namun ia tak bilang bahwa ia sekarang bekerja untuk membiayai sekolahnya. Aliya berpikir biarlah ini menjadi rahasianya.
"Aku turut bersedih Al. Semoga Ayahmu lekas sembuh ya." Doa Dian
"Iya yan aku juga." Ucap Ivan
"Terima kasih yaa."

Pelajaran pun telah dimulai, Aliya tetap berkonsentrasi pada belajarnya agar ia dapat lulus dengan baik.

3 bulan telah berlalu.
Tak lama lagi ujian nasional akan datang. Aliya harus lebih pandai membagi waktunya untuk mengejar pelajaran. Bahkan belakangan ini Aliya menjadi sering bergadang hanya untuk belajar dan mengerjakan tugas. Dan pernah sesekali Aliya tertidur di sekolah.

Dian dan Ivan sempat curiga, pasti ada sesuatu yg terjadi pada Aliya yg tidak mereka ketahui. Kecurigaan mereka bertambah saat Aliya tak bisa ikut belajar kelompok hari itu.

~ BERSAMBUNG

0 komentar:

Posting Komentar