CREATED BY : ANGGI SUCITA
** Hmmm, pantes aja mereka saling kenal, ternyata mereka tuh teman 1 sekolah waktu SMP.
"Ngapain lo di rumah pacar gue? Oh, jadi selama ini lo yang ngasih semua itu ke Ana?" kekesalan Al tak bisa disembunyikan.
"Wow, jadi Ana pacar lo Al?" Tanya Dicky tak percaya
"Iya, apa maksud lo ngelakuin ini semua? Dan apa hubungan lo sama Ana? Inget ya Ana tuh pacar gue, dan gue ga akan membiarkan siapa pun ngerebut dia dari gue. Termasuk lo!!" Ucap Al kesal.
"Tenang sob, gue ga tau kalau Ana itu pacar lo, emang si gue pernah liat dia di rumah lo, tapi gue gak nyangka kalau dia itu pacar lo." Jelas Dicky
"Ya, jadi mau lo apa sekarang?" Tanya Al
"Gue mantannya Ana, dan sekarang gue cuma mau Ana maafin gue, jujur gue masih sayang sama Ana."
"Oh, jadi gitu? Tapi sayang sob, gue gak akan membiarkan hal itu terjadi, karena Ana punya gue, dan lo harus inget kalau lo itu cuma masa lalunya yang pasti akan dilupain sama Ana!" Ujar Al
"Loh, apa hak lo? Gue tau Ana itu pacar lo, tapi dia kan belum jadi istri lo, jadi gue masih punya kesempatan." Ucap Dicky santai
"Kurang ajar lo ya!" Al kesal dan hampir saja memukul Dicky, namun Dicky menghindar.
"Wes, santai sob, kita kan laki-laki, gimana kalau kita berdua berusaha ngedapetin hatinya Ana dengan cara yang sportif, dan nanti biar Ana sendiri yang akan menentukan siapa yang lebih pantas untuk dia!" Saran dicky
"Hmmmm, Oke! Tapi selama Ana masih sama gue, lo gak boleh macem-macem sama dia!"
"Deal, kita sepakat oke, dan gue gak akan macem-macem kok, tenang aja!" Timpal Dicky.
* Sejak hari itulah, mereka berdua berusaha melakukan sesuatu untuk mendapatkan hati Ana. Hingga akhirnya Ana mengetahui semuanya.
* Mereka berdua pun akhirnya sepakat untuk bersaing secara sportif. Al semakin hari semakin menyayangi Ana, bahkan ia selalu memberi Ana perhatian yang begitu dalam agar Ana tidak berpaling darinya, sedangkan Dicky masih berusaha mendekati Ana dengan semua hadiah-hadiahnya yang ia berikan tanpa sepengetahuan Ana. Hingga pada suatu saat, ketika Ana baru saja membuka pintu rumahnya ia melihat seorang laki-laki sedang menaruh sesuatu di depan rumahnya. Karena penasaran Ana langsung menghampiri laki-laki itu.
"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Ana penasaran
"Mmhh, aaaa.." Jawab Dicky terbata-bata
"Hey, gue nanya ngapain lo di sini dan siapa lo?" Ana semakin penasaran.
Jengg jengg,,
Tiba-tiba Ana pun kaget setelah melihat wajah laki-laki itu, ternyata dia adalah Dicky.
"Lo! ngapain lo di sini? Udah gue bilang jangan ganggu gue lagi!"
"Na, gue kesini cuma mau ngasih ini ke lo." Ucap Dicky sambil menyerahkan sesuatu ke Ana
"Apaan nih?"
"Ini buat lo, dan semua itu buat lo. Jujur Na gue masih sayang sama lo!" Jelas Dicky
"Oh, jadi selama ini lo yang ngasih semua ini ke gue?" Jawab Ana mengerti
"Iya Na, gue harap lo mau maafin gue!" Pinta Dicky memelas
"Denger ya, mending sekarang lo pergi dari sini! gue udah gak mau ngeliat lo lagi!"
"Tapi kenapa Na?" Jawab Dicky tak mengerti
"Udahlah, males gue sama lo!" Ana langsung meninggalkan Dicky. Namun Dicky tak ingin menyerah, ia tetap mengejar Ana.
"Na, tunggu gue kan udah minta maaf sama lo!" Teriak Dicky, Ana pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke Dicky
"Gampang banget lo ya ngucap kata maaf, lo pikir semudah itu? ga Ky!" Hampir saja Ana meneteskan air mata.
"Na gue tau gue salah dan gue nyesel Na, gue janji gue gak akan ngulang kesalahan itu!" Ucap Dicky
"Percuma, semua udah terlambat!" Ana langsung berlari meninggalkan Dicky.
"Na, tunggu Na!" Dicky pun terus mengejar Ana, hingga
Guubbbrrraakk ..
Sentak Ana pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang, betapa terkejutnya ia melihat Dicky terbaring dan berceceran darah karena tertabrak.
"Dicky.." Teriak Ana histeris sambil memangku kepala Dicky yang sudah penuh dengan darah.
Ana pun bergegas membawa Dicky ke rumah sakit terdekat, dengan perasaan galau Ana menunggu kepastian keadaan Dicky.
Apa yang akan terjadi pada Dicky?
Akan kah ia dapat diselamatkan?
BERSAMBUNG~
** Hmmm, pantes aja mereka saling kenal, ternyata mereka tuh teman 1 sekolah waktu SMP.
"Ngapain lo di rumah pacar gue? Oh, jadi selama ini lo yang ngasih semua itu ke Ana?" kekesalan Al tak bisa disembunyikan.
"Wow, jadi Ana pacar lo Al?" Tanya Dicky tak percaya
"Iya, apa maksud lo ngelakuin ini semua? Dan apa hubungan lo sama Ana? Inget ya Ana tuh pacar gue, dan gue ga akan membiarkan siapa pun ngerebut dia dari gue. Termasuk lo!!" Ucap Al kesal.
"Tenang sob, gue ga tau kalau Ana itu pacar lo, emang si gue pernah liat dia di rumah lo, tapi gue gak nyangka kalau dia itu pacar lo." Jelas Dicky
"Ya, jadi mau lo apa sekarang?" Tanya Al
"Gue mantannya Ana, dan sekarang gue cuma mau Ana maafin gue, jujur gue masih sayang sama Ana."
"Oh, jadi gitu? Tapi sayang sob, gue gak akan membiarkan hal itu terjadi, karena Ana punya gue, dan lo harus inget kalau lo itu cuma masa lalunya yang pasti akan dilupain sama Ana!" Ujar Al
"Loh, apa hak lo? Gue tau Ana itu pacar lo, tapi dia kan belum jadi istri lo, jadi gue masih punya kesempatan." Ucap Dicky santai
"Kurang ajar lo ya!" Al kesal dan hampir saja memukul Dicky, namun Dicky menghindar.
"Wes, santai sob, kita kan laki-laki, gimana kalau kita berdua berusaha ngedapetin hatinya Ana dengan cara yang sportif, dan nanti biar Ana sendiri yang akan menentukan siapa yang lebih pantas untuk dia!" Saran dicky
"Hmmmm, Oke! Tapi selama Ana masih sama gue, lo gak boleh macem-macem sama dia!"
"Deal, kita sepakat oke, dan gue gak akan macem-macem kok, tenang aja!" Timpal Dicky.
* Sejak hari itulah, mereka berdua berusaha melakukan sesuatu untuk mendapatkan hati Ana. Hingga akhirnya Ana mengetahui semuanya.
* Mereka berdua pun akhirnya sepakat untuk bersaing secara sportif. Al semakin hari semakin menyayangi Ana, bahkan ia selalu memberi Ana perhatian yang begitu dalam agar Ana tidak berpaling darinya, sedangkan Dicky masih berusaha mendekati Ana dengan semua hadiah-hadiahnya yang ia berikan tanpa sepengetahuan Ana. Hingga pada suatu saat, ketika Ana baru saja membuka pintu rumahnya ia melihat seorang laki-laki sedang menaruh sesuatu di depan rumahnya. Karena penasaran Ana langsung menghampiri laki-laki itu.
"Sedang apa kamu di sini?" Tanya Ana penasaran
"Mmhh, aaaa.." Jawab Dicky terbata-bata
"Hey, gue nanya ngapain lo di sini dan siapa lo?" Ana semakin penasaran.
Jengg jengg,,
Tiba-tiba Ana pun kaget setelah melihat wajah laki-laki itu, ternyata dia adalah Dicky.
"Lo! ngapain lo di sini? Udah gue bilang jangan ganggu gue lagi!"
"Na, gue kesini cuma mau ngasih ini ke lo." Ucap Dicky sambil menyerahkan sesuatu ke Ana
"Apaan nih?"
"Ini buat lo, dan semua itu buat lo. Jujur Na gue masih sayang sama lo!" Jelas Dicky
"Oh, jadi selama ini lo yang ngasih semua ini ke gue?" Jawab Ana mengerti
"Iya Na, gue harap lo mau maafin gue!" Pinta Dicky memelas
"Denger ya, mending sekarang lo pergi dari sini! gue udah gak mau ngeliat lo lagi!"
"Tapi kenapa Na?" Jawab Dicky tak mengerti
"Udahlah, males gue sama lo!" Ana langsung meninggalkan Dicky. Namun Dicky tak ingin menyerah, ia tetap mengejar Ana.
"Na, tunggu gue kan udah minta maaf sama lo!" Teriak Dicky, Ana pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke Dicky
"Gampang banget lo ya ngucap kata maaf, lo pikir semudah itu? ga Ky!" Hampir saja Ana meneteskan air mata.
"Na gue tau gue salah dan gue nyesel Na, gue janji gue gak akan ngulang kesalahan itu!" Ucap Dicky
"Percuma, semua udah terlambat!" Ana langsung berlari meninggalkan Dicky.
"Na, tunggu Na!" Dicky pun terus mengejar Ana, hingga
Guubbbrrraakk ..
Sentak Ana pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke belakang, betapa terkejutnya ia melihat Dicky terbaring dan berceceran darah karena tertabrak.
"Dicky.." Teriak Ana histeris sambil memangku kepala Dicky yang sudah penuh dengan darah.
Ana pun bergegas membawa Dicky ke rumah sakit terdekat, dengan perasaan galau Ana menunggu kepastian keadaan Dicky.
Apa yang akan terjadi pada Dicky?
Akan kah ia dapat diselamatkan?
BERSAMBUNG~