Pages

Rabu, 04 Februari 2015

Perjuangan, Pengorbanan dan Cita-cita IX

Betapa bahagia nya Aliya melihat sang Ayah telah sembuh dari stroke nya. Aliya semakin bersemangat untuk menghadapi Ujian Nasional. Hari ini adalah hari terakhir sebelum ujian dimulai.

"Ayah, Ibu besok Aliya akan menghadapi Ujian Nasional. Aliya mohon doa ya yah, bu." Ucap Aliya
"Kami akan selalu mendoakanmu nak." Ucap Ayah Aliya
"Kamu anak baik, rajin, pandai. Pasti Allah pun akan menolong mu sayang." Ucap sang ibu seraya mencium kening Aliya
"Ayah minta maaf yaa Aliya, hampir 7 bulan ini Ayah selalu merepotkan mu sehingga kamu harus berjuang demi tetep untuk sekolah." Ucap Ayahnya sambil memeluk Aliya.
"Aliya tak apa yah, ini adalah pengalaman berharga bagi Aliya. Aliya janji akan tetap menjadi anak yg berguna bagi kalian. Dan ayah tau sekarang muridku semakin banyak yah. Sebentar lagi Aliya akan menggapai cita-cita Aliya." Ucap Aliya.
"Kamu hebat nak. Kami bangga memilikimu." Ucap Ayah yg diiringi oleh senyum sang Ibu.

*Hari yg menegangkan itu pun telah berlalu, kini seluruh siswa SMA tinggal menunggu hasil dari ujian yg dijalani selama tiga hari ini.
"Semoga hasilnya memuaskan yah." Ucap Dian
"Amin" sahut Aliya dan Ivan bersamaan.
"Hehe, kamu mau ngapain Al setelah ini?" Tanya Ivan
"Aku mungkin akan melanjutkan ke perguruan tinggi aku mau ngambil jurusan pendidikan. Lagi pula pendapatanku dari mengajar privat sudah sangat cukup dan sekarang Ayah pun sudah mulai bekerja lagi." Ucap Aliya
"Amin, kamu pasti bisa. Semangat yaa guruku." Ucap Ivan
"Amin, oh iya Van. Kamu gak mau menyatakan sesuatu ke Aliya?" Tanya Dian seraya menggoda Ivan.
"Mau ngomong apa Van?" Tanya Aliya penasaran.
"Ah, tidak Al. Dian hanya sembarangan bicara." Sangkalnya
"Oh, yasudahlah." Sahut Aliya
Dian hanya tersenyum melihat tingkah Ivan yg kebingungan mencari Alasan. Sedangkan Aliya tak ingin berprasangka apapun.

~ BERSAMBUNG

0 komentar:

Posting Komentar